Indonesia Flag Orb

Hey!

Selamat datang di Blog jelek ini, tempat dimana kamu bisa sharing dan dapatkan semua hal yang berkaitan dengan musik dan semua tentang kehidupan. So, let's rock the space !

Info Anda

______________________________________________________________________________________
 

24 July 2011

Bintang Jatuh

1 comments
Dan akhirnya sekarang saya bisa online juga setelah kemaren saya nginep di sekolah gara - gara ada acara pasca-mos..

Kesan dari nginep di sekolah 2 hari 1 malam ??
Banyak banget. Mulai dari capeknya disuruh ini-itu sama Osisnya, Makan di lapangan cuman pake penerangan lewat lilin (yang kata temen saya sangat so sweet  -__- ), sampai dibangunin malam - malam cuman buat gonta - ganti baju alias dikerjain si Osis sialan  -____-

Well, tapi dari sekian banyak kesan dan pengalaman yang saya dapatkan selama pascamos, hanya satu peristiwa yang mungkin tidak akan saya lupakan seumur hidup saya.

****

Kejadiannya terjadi saat dinihari sekitar pukul 00:07 WIB (masih inget banget :D). Saat itu kami semua yang ikut pascamos disuruh mencium tanah lapangan sekolah saya oleh pembina saya dengan alasan cinta tanah air (tentu saja sebelumnya sudah diceramahi tentang bela negara dan bla..bla..bla..). Setelah acara cium - ciumin tanah lapangan, mata kita ditutup dengan sebuah kain gelap (dengan alasan) agar kita tidak kaget jika seumpama suatu saat kami mendapat musibah dan menjadi buta (saya sempat berpikir bahwa pembina ini bukannya mendidik tapi malah mendoakan kami buta.. Na'udzubillah).

Setelah mata ditutup kami dibawa ke tempat tertentu untuk mendapat tugas. Dan akhirnya (disingkat aja yah..hehe) saya berhasil menyelesaikan tugas saya dengan sedikit pengorbanan dengan tangan saya dengan ditetesi lilin panas.

Tugas saya berkahir di sebuah lapangan basket sekolah. Dan tahukah apa tugas saya disana ? Tidur. Kami disuruh untuk segera tidur..

Well, saya dan teman - teman saya yang sudah sampai disana (lapangan basket) tidak segera tidur, tapi malah memandangi langit malam itu. Karena kebetulan sedang cerah, dan saya juga tidak pernah melihat langit malam secerah ini sebelumnya. Langit yang penuh bintang dan tidak ada sedikit pun awan yang menutupi. Sangat cerah. Dan tanpa saya sadari, saya melihat sebuah benda yang meluncur cepat di angkasa dengan ekor cahaya yang mengikuti dibelakangnya. Dan tentu saja, dengan segera saya membuat sebuah permohonan. Dan saat benda itu menghilang, saya baru menyadari bahwa saya telah melihat sebuah bintang jatuh. Dan itu merupakan pertama kalinya saya melihatnya secara langsung :)

Saat pulang barusan, saya langsung browsing tentang Bintang Jatuh, dan saya mendapatkan sedikit ulasan dari seorang blogger juga yang cukup berguna sebagai berikut:

Dahulu saya berpikir bahwa bintang jatuh adalah sebuah komet, karena ia mengeluarkan cahaya, ternyata itu salah. Bintang jatuh adalah sebuah benda langit yang jatuh ke bumi dan oleh fenomena alam yaitu gesekan pada atmosfer menjadikan benda tersebut bercahaya, yang mana kita kenal sebagai meteor.

Satu hal yang selalu membuat saya penasaran yaitu mitos tentang terkabulnya sebuah permintaan bila diucapkan ketika melihat bintang jatuh. Bila mitos tersebut benar, mungkin saya akan meminta seorang gadis yang sempurna, cantik luar dalam, bisa ngurus keluarga dan bisa masak. Hihihihi canda. Sebetulnya apa sih yang menyebabkan munculnya mitos tersebut? Saya malah berpikir bahwa itu semua hanyalah sebuah perumpamaan yaitu bila seseorang menginginkan sesuatu maka hendaknya membuat target, berjuang untuk memperolehnya dan janganlah putus asa dalam mencapai tujuan tersebut. Hal tersebut seperti meteor yang jatuh ke bumi dimana seringkali habis di atmosfer sebelum menjadi meteorit (meteor yang telah mencapai bumi).

Meteor dan meteorit meskipun merupakan satu benda tapi mereka memiliki perbedaan. Meteor yang tampak indah ternyata buruk rupa dan anehnya si buruk rupa ini lebih banyak menarik perhatian. Mungkin dikarenakan meteorit dapat disentuh dan diteliti kali yah. Ngomong-ngomong saya sebagai orang Indonesia bangga lohhh.. Ternyata ada penelitian di Indonesia dan merupakan yang pertama di dunia menyatakan terdeteksinya element Hidrogen pada benda padat dimana sample yang digunakan adalah meteorit dari Sangiran. Mereka publish penemuan ini di jurnal bertajuk "Emission Elemental Qualitative Analysis of Sangiran Soil Layer Using Laser-Induced Shock Wave Plasma Spectroscopy (LISPS)" dan "Characteristics of Hydrogen Emission in Laser Plasma Induced by Focusing Fundamental Q-sw YAG Laser on Solid Samples"

Klasifikasi dari meteorid yaitu meteor dengan unsur besi (siderid), unsur batu (aerolid), campuran besi dan batu (siderolid). Siderid dan siderolid yang kemunculannya hanya 5% dan 2% dari keseluruhan meteorit, umumnya digunakan untuk penjaga rumah dan bahan keris pusaka. Aerolid meskipun kemunculannya 93% tapi umumnya hilang di muka bumi karena rapuh sehingga hancur dalam perjalanan memasuki atmosfer bumi. Aerolid ini terbagi atas dua yaitu Chondrite yang katanya berumur 4.6 miliar tahun (umur tata surya) dan Achondrit.

Dari ketiga klasifikasi yang disebut, masih dapat dibuat satu klasifikasi lagi yaitu tektites. Tektites terbagi atas dua yaitu moldavite dan tektite. Moldavite yang dikenal dengan batu ceko memiliki warna hijau. Hmmm... hijau apakah ini batu yang membuat lemah Superman yah???? Tektite memiliki warna hitam dan dikenal sebagai batu satam. Tektites ini dipercaya dapat melakukan komunikasi dengan dunia luar angkasa dan bila berdoa maka akan dikabulkan, untuk cinta abadi dan kesadaran spiritual. Nahhh... ini dia mitos yang mirip dengan "make a wish" dari bintang jatuh. Jika bintang jatuh hanya bisa satu permohonan mungkin dikarenakan proses jatuhnya cepat, jadi bila ingin banyak permohonannya berharap-harap memiliki batu tektites ini yah. Hahaha.

Tektites dapat ditemukan di Australia (Australiasian Tektites atau Microtektites) dan Asia Tenggara (Indochinites). Indochinites ini dapat ditemukan di Vietnam, Kamboja, Filipina, Malaysia, Nepal, China Selatan dan Indonesia. Indochinites Indonesia ditemukan di Kalimantan (Indomaysianites), Pulau Belitung (Billitonites atau batu satam) dan Jawa (Javanites). Javanites tepatnya berada di Sangiran tempat manusia purba ditemukan dimana berada pada sebuah formasi tanah yang diperkirakan berumur 800 ribu tahun sampai 300 ribu tahun yang lalu.

taken from: Sukra Blog

1 comments:

  1. pren (ciee...),menurut gua yang kite liat saat paska MOS tu bukan bintang jatuh. namun,benda langit yang arah lintasannya mengenai atmosfir bumi tapi tak sampai jatuh ke kulit bumi...

    ReplyDelete

Adsense Indonesia
______________________________________________________________________________________

Your Lucky Number

______________________________________________________________________________________

Followers

Popular Posts